Tertular Dari Orang Tua Delapan Anak di Kabutaen Blitar Positiv HIV 



Delapan anak di Kabupaten Blitar positif terinfeksi HIV/AIDS. Mereka berusia antara 0 - 14 tahun. Tiga diantaranya balita yang berusia di bawah 4 tahun.

Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun terus meningkat. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mencatat, hingga akhir tahun 2016 ada 160 kasus, anak-anak 8, wanita dewasa 62 orang dan laki-laki dewasa 90 orang.

Dari kasus itu, tahun 2015 lalu Odha (Sebutan orang yang terinveksi HIV/AIDS) yang meninggal sebanyak 51 orang. Sedangkan tahun 2016 jumlah Odha yang meninggal berkurang menjadi 23 orang.

Dinkes mencatat, kenaikan cukup signifikan penularan HIV/AIDS pada anak di wilayah Kabupaten Blitar terutama di Kec Nglegok, Talun dan Selorejo. Tiga kecamatan tersebut dulu merupakan bekas lokalisasi yang telah ditutup Pemkab Blitar, sekitar tahun 2011.

Ketua Blitar Care, Dr Christine Indrawati menyatakan, anak-anak ini tertular dari ibunya.

"Anak-anak ini tertular ibunya yang mempunyai pola hidup free sex. Mereka bukan mewarisi karena penyakit ini bukan warisan," kata dr Christine yang juga Kabid Pelayanan Kesehatan kepada detikcom di kantor Dinkes Kabupaten Blitar, Kamis (19/1/2017).

Ibu mereka, tambah Christine, sebagian besar dulu berprofesi sebagai PSK. Namun setelah lokalisasi ditutup, rupanya masih banyak yang melayani secara on call. Jumlah itu lebih banyak dari ibu rumah tangga yang tertular suaminya yang suka jajan sembarangan.

"Sebagian besar anak-anak tertular ibunya saat proses kehamilan karena kurangnya pengetahuan, pendidikan formalnya rendah dan tidak menjaga kehamilannya sampai melahirkan," jelas Christine.

Untuk mengeliminir semakin tingginya angka anak terutama balita yang terinveksi HIV/AIDS, Christine menyebut ada empat langkah yang harus dilakukan wanita Odha yang positif hamil.

"Pertama dia harus minum Anti Retro Viral (ARV) tanpa syarat, menjaga asupan nutrisi dan keamanan kandungan, punya planning melahirkan dan dilarang menyusui bayinya ," jelasnya.

ARV diberikan dengan syarat kondisi Odha secara umum tidak baik, CD4 atau leukosit di bawah 200 dan jumlah virus dalam tubuh (viral load). Namun bagi wanita Odha pada kehamiln awal bisa di ARV tanpa syarat tersebut.

"Wanita Odha yang hamil juga wajib punya perencanaan melahirkan. Dia bisa melahirkan secara normal jika CD4 nya diatas 700. Namun jika di bawah 500 dia harus menjalani Sectio Caesaria atau dioperasi," ungkapnya.

Post a Comment

 
Top