Sejumlah Sapi di Tulungagung Mati Mendadak Peternak Resah
"Kami belum sempat memeriksa, karena sudah dikubur oleh pemiliknya," kata kata Kepala Bagian Humas Pemkab Tulungagung, Sudarmaji, saat dikonfirmasi detikcom melalui pesan elektronik, Selasa (24/1/2017).
Menurutnya, kasus kematian hewan ternak tersebut bukan terjadi saat ini, namun sudah berlangsung dua bulan yang lalu. Pihaknya memastikan, saat ini tidak ada kasus serupa yang terjadi di wilayah Tulungagung. "Sekarang sudah tidak ada hewan sapi yang mati mendadak," tegasnya.
Sebelumnya, para peternak di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru resah, karena selama satu bulan terakhir enam ekor sapi milik warga mati mendadak. Kematian masing-masing sapi rata-rata hanya berselang satu minggu.
Salah seorang pemilik sapi, Imam Bahrudin mengatakan, dari empat ekor sapi yang dimiliki, dua diantaranya telah mati. Kejadian tewasnya sapi tersebut berlangsung secara tiba-tiba dan tidak disertai tanda-tanda yang jelas.
"Tiba-tiba nafsu makan turun, tidak mampu berdiri dan kejang-kejang, lalu mati. Saat kejang-kejang tersebut sempat saya panggilkan petugas kesehatan hewan, katanya hanya menderita flu," ujarnya.
Akibat kasus kematian sapi tersebut, Imam mengaku mengalami kerugian hingga Rp 30 juta. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kasus serupa pada sapi yang lain, warga melakukan penyemprotan cairan desinfektan di sekitar kandang.
Kondisi yang sama juga dialami pemilik sapi lain, Giman. Menurutnya satu ekor sapi yang ia miliki mati hanya berselang satu minggu dari kasus kematian sapi milik Imam Bahrudin.
Menurutnya, tewasnya hewan ternak tersebut tidak sempat diantisipasi oleh para peternak, karena kejadiannya sangat mendadak. "Punya saya itu hanya berselang satu jam dari kejang-kejang dan langsung mati," kata Giman.
Pihaknya berharap rentetan kasus kematian sejumlah sapi di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru tersebut segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait, sehingga tidak menjadi kekhwatiran bagi para peternak maupun warga yang lain.
Post a Comment