Menyebrangkan Motor Hasil Curanmor Begal Ditembak Mati di Jembatan Suramadu

Madura - Melawan polisi dengan senjata tajam saat akan ditangkap Hoirul Abdul Aziz (33), warga Burneh, Bangkalan, Madura Pelaku curanmot terpaksa ditembak.

Pelaku Hoirul ditembak mati di Jembatan Suramadu. Saat itu ia dicegat polisi yang sedang melakukan operasi. Operasi dilakukan karena ada informasi mengatakan sebuah motor hasil curanmor hendak dibawa ke Madura.

"Kami melakukan operasi dan pencegatan di Suramadu," kata Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal kepada wartawan, Kamis (22/12/2016).

Benar saja, motor yang dicurigai merupakan hasil curian terlihat. Hoirul yang ada di atas motor Vario berwarna hitam itu coba dihentikan. Bukannya berhenti, Hoirul justru mencoba kabur. Motor 125 cc itu digas kencang dan ditabrakkan ke polisi yang menghadang.

"Dua anggota kami terluka tertabrak," kata Iqbal.

Dua polisi itu adalah Bripka Hendro dan Bripka Rianto. Namun setelah menabrak dua polisi, motor yang dikendarai Hoirul terjatuh. Tak ingin tertangkap, Hoirul mengeluarkan clurit yang dibawanya. Dengan clurit di tangan, Hoirul siap melawan. Namun perlawanan Hoirul terhenti setelah letusan peluru menembus dadanya.

"Tembakan dilepaskan karena immediately thread, ancaman seketika. Itu risiko yang harus diambil," lanjut Iqbal.

Ternyata diketahui bahwa sebelum ditembak mati, Hoirul baru saja melakukan pencurian motor di kawasan Bronggalan Sawah. Motor yang dicuri adalah Honda Vario nopol L 4339 EG. Hoirul mencuri menggunakan kunci T.

Hoirul beraksi bersama pamannya, Abdul Aziz. Aziz sendiri diketahui merupakan salah satu dari anggota komplotan Soleh alias Sadeng, komplotan spesialis pencuri L300 di Surabaya. Pada 26 Agustus 2016 lalu, Sadeng bersama Abdul Aziz, Ismail, dan Mustofa terlibat baku tembak dengan polisi di Jembatan Suramadu.

Saat itu komplotan tersebut baru saja mencuri sebuah L300 di kawasan Tenggilis. Namun aksi mereka terendus polisi yang mencegatnya di Suramadu. Terjadi baku tembak namun empat orang itu berhasil lolos. Pada 25 September 2016, Sadeng ditembak mati saat melakukan aksi curanmor. Berangkat dari Madura, mereka mengendarai satu motor. Saat aksinya berhasil, Hoirul balik ke Madura menggunakan motor hasil curiannya.

Dalam operasi di Suramadu, polisi juga mengamankan dua pelau curanmor lain. Mereka adalah Edi Sunaryo (42) warga Labeng-Bangkalan dan Sugianto (3) warga Jalan Tambak Asri-Krembangan, Surabaya. Mereka sama-sama hendak ke Madura untuk menjual motor hasil curiannya.

Post a Comment

 
Top