Kisah Sang Pertapa Cina dan Keindahan Pantai Goa Cina Malang

Salah satu pantai yang cukup populer di Malang Raya Pantai Goa Cina. Terletak bersebelahan dengan Pantai Sendang Biru, pantai ini juga menawarkan keelokan yang tak kalah dengan pantai Sendang Biru. Secara Geografis Pantai Goa Cina ikut desa Sitiarjo, kecamatan Sumbermanjing Wetan {Sumawe}.

Dengan air laut yang biru jernih dihiasi dengan pasir putih yang lembut membuat kamu patut berkunjung ke pantai ini. Selain itu, pantai ini ini cukup teduh karena di pinggir pantai kamu akan menemukan deretan pohon seperti cembirit, ketapang dan beberapa jenis pohon lainnya.

Memandang jauh ke tengah laut, kamu akan menyaksikan sebuah panorama indah dengan adanya tiga pulau yang terletak di tengah-tengah pantai. Ketiga pulau tersebut antara lain pulau Bantengan, pulau Goa Cina dan pulau Nyonya.

Salah satu keunikan yang menonjol dari pantai ini adalah keberadaan sebuah gua di sisi kanan pantai. Gua tersebut berupa rongga yang menjorok 8 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter. Rongga gua yang cukup lebar memungkin bagi siapapun yang ingin menengok ke dalamnya.

Menengok ke dalam gua, hawa misterius terasa cukup kental dalam rongga gua ini. Terutama bagi kamu yang pernah mendengar kisah misterius tentang meninggalnya seorang petapa di dalam gua ini. Awalnya, pantai Goa Cina bernama pantai Rowo Indah.

Berdasar kisah dari penduduk setempat, sekitar 20-an tahun silam terdapat seorang dari Cina yang melakukan pertapaan di dalam goa ini. Sayangnya, tanpa diketahui petapa tersebut meninggal dalam gua. Saat ditemukan, hanya ditemukan tulang belulang sang petapa beserta tulisan Mandarin di langit-langit gua.

Hingga kini, tak ada yang mengetahui identitas sang petapa maupun penyebab kematiannya. Semenjak saat itu, banyak orang yang menganggap goa tersebut keramat dan lambat laun dikenal dengan nama Goa Cina.

Keunikan pantai ini tak hanya terletak pada gua tersebut, namun sebuah fenomena alam yang langka juga bisa kamu saksikan di pantai Goa Cina. Pantai Goa Cina memiliki gelombang air yang bersimpangan tak karuan dari tiga arah, yaitu dari arah Selatan, Timur dan Barat. Arus gelombang tersebut akan bertabrakan di antara pulau Bantengan dan pulau Nyonya. Arus gelombang yang bertabrakan cukup kuat kuat sehingga terdengar suara gemuruh dari pantai.

Kondisi pantai ini pulalah yang membuat kamu dilarang keras untuk berenang di pantai ini. Bahkan para nelayan pun memilih untuk tidak menyandarkan perahunya di pantai ini. Nah, untuk menikmati keindahan pantai Goa Cina, kamu tak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Kamu hanya perlu membayar tiket Rp 4.000 rupiah untuk bisa bersantai di pantai ini.



https://www.google.co.id/maps/contrib/107748752662912303107/contribute/@-8.4471054,112.6186899,13z/data=!4m3!8m2!3m1!1e1


Post a Comment

 
Top