Pemkab Akan Mendaftarkan Tari Topeng Malang ke UNESCO

Badan Pelestarian Pusaka Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Malang sepakat mendaftarkan Seni Tari Topeng Malangan sebagai World Intangible Heritage (warisan budaya tak benda) ke UNESCO sebagai warisan dunia.

Seni tari yang memiliki 73 karakter topeng mengangkat kisah Raden Panji Asmarobangun putra mahkota Kerajaan Daha, Kediri pada abad 13 Masehi itu juga didaftarkan UNESCO tahun ini.

Ketua Dewan Pimpinan BPPI Catrini Pratihari Kubontubuh mengatakan, pada tahun ini akan membawa Topeng Malangan sebagai karya seni yang diakui oleh dunia. Indonesia, lanjut dia, memiliki jatah satu warisan budaya yang bisa didaftarkan. Rencananya, Topeng Malangan adalah satu-satunya kesenian yang ditawarkan.

"Memang tidak mudah dan prosesnya cukup sulit. Seperti harus menyiapkan penyusunan naskah, latar belakang sejarah dan yang terpenting manajemen pelestarian untuk bisa menyandang world intangible heritage," katanya di Pendopo Kabupaten Malang Jalan KH. Agus Salim, Minggu (18/9/2016).

Catrini mengaku, ini merupakan langkah awal, BPPI, bersama komunitas pecinta seni serta Pemerintah Kabupaten Malang dalam upaya melestarikan warisan budaya.

"Prosesnya tidak instan, tetapi jika tidak sekarang, kapan lagi," katanya.

Nantinya BPPI akan mendorong kementerian terkait agar mewujudkan impian Topeng Malangan untuk segera diakui sebagai warisan dunia. Karena, jika sudah menyangkut UNESCO pemerintah pusat harus memberikan perannya.

"Melalui kementerian, kita akan membawa Topeng Malangan sebagai warisan budaya tahun ini yang diserahkan ke UNESCO," tegasnya.

Hal terpenting, kata dia, pemerintah daerah bersama pecinta pusaka Indonesia membuat konsep pelestarian Topeng Malangan. Begitu ditetapkan sebagai warisan dunia, Topeng Malangan akan lebih dikenal seantero jagad.

"Manajemen pelestarian adalah hal terpenting," sambung dia.

Bupati Malang Rendra Kresna menegaskan, upaya membawa Topeng Malangan sebagai warisan budaya dunia harus segera dilakukan. Jika tidak, Topeng Malangan identik dengan kisah Panji Asmara Bangun sudah menyebar ke negara lain.

Seni budaya ini sudah dikenal sejak sejak jaman Kerajaan Singosari dan Majapahit oleh negara-negara lain, seperti Semenanjung Asean, Cina, Jepang, hingga Thailand, bahkan Amerika Latin.

"Kalau tidak segera dibawa ke UNESCO, nanti keduluan Thailand, dan Topeng Malang akan disangka menyebar dari Thailand ke Indonesia," ujar Rendra.

Diungkapkan, kisah Panji Asmara Bangun yang terkenal sudah menunjukkan karakter Indonesia lebih dari 700 tahun lalu. Pemerintah Kabupaten Malang tentunya tidak ingin kehilangan warisan budaya telah mendunia sejak abad 13 Masehi ini, pelestarian akan terus dijalankan.

"Seperti membina sanggar seni Topeng Malangan, serta giat membuat event-event menampilkan seni tari ini. Terakhir, saat Festival Indonesia di Moskow beberapa pekan lalu, banyak dari orang Rusia menyenangi seni budaya ini," beber Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur ini.

Sebelumnya, dilakukan penandatangan prasasti Topeng Malangan oleh BPPI dan Pemkab Malang.

Seni Topeng Malangan dikembangkan oleh Mbah Karimun, seniman asal Kedungmonggo, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sudah berdiri Padepokan Asmoro Bangun di lokasi itu, untuk menampilkan seni tari hingga topeng karya Mbah Karimun.

Post a Comment

 
Top